Ibu Profesional, IIP

Kelas Kupu-Kupu : False Celebration

Bismillah..

Memasuki minggu ke-5. Kami melakukan False Celebration. Berdiskusi juga dengan mentor. Kurang lebihnya seperti tabel berikut :

Sebagaimana tujuan awal saya adalah bisa memfoto makanan dengan menggunakan handphone. Dan saya juga merencanakan dengan menggunggah ke media sosial saya seminggu 2 kali. Alhamdulillah…sudah berjalan pada minggu ke 4 Kelas Kupu-Kupu Bunda Cekatan. Tak lupa, mentor saya beri label agar beliau mendapatkan notifikasi di media sosialnya. Setelah beliau melihat postingan saya, kami lanjut ke messenger untuk berdiskusi. Beliau memberikan saran-saran agar bisa saya perbaiki. Kadang bisa saat itu pula saya langsung bisa berdiskusi, dan biasanya saran beliau langsung saya kerjakan dan kirimkan kembali pada mentor. Kemudian, mentor memberikan penilaian. Waktu berdiskusi kami juga tidak lama, sehingga kami bisa fokus dan cepat selesai. Dan kembali pada tugas-tugas kami sebelumnya.

Nah, memasuki minggu ke-5, saya baru posting 1 kali. Minggu ini, saya ada beberapa kegiatan yang harus dikerjakan. Dan waktunya mengantarkan bapak ibu kembali pulang ke rumah, setelah beliau-beliau selama 3 bulan di rumah saya karena rumah sedang dalam renovasi. Selain itu, karena memasak saya juga masakan sederhana, saya kadang tidak pede untuk memfoto bahkan mempostingnya.

Ada beberapa saran dari mentor, untuk tetap memfoto sesuai rencana. Meski makanannya sepele, bisa dieksplor dengan cara bergantian angle saat memfoto. Mengatur ulang tata letak. Sehingga akan lebih cepat paham dari sudut manakah makanan itu bagus saat difoto. Mentor juga menyarankan memfoto dengan berbagai settingan kamera.

Alhamdulillah…sejak awal mentoring, saya enjoy dengan cara mentor memberikan masukan saran dan menilai hasil foto. Imbal baliknya, saya memberikan feedback kepada mentor. Sehingga, kami bisa saling komunikasi di saat yang telah ditentukan dengan baik dan efisien.

Ibu Profesional, IIP

Kelas Kupu – Kupu : Miliki Rencana

Bismillah…

MILIKI RENCANA. Tujuan tanpa rencana tidak akan menjadi hal nyata, hanya sekedar harapan tanpa ada kenyataan. Maka inilah rencanaku…

SUSUN TUJUAN. Mengambil 1 bidang saja, yang berada pada posisi teratas dan belajar membuat tujuan agar mempunyai arah untuk mencapainya.

SUSUN SKALA PRIORITAS. Belajar menentukan action plan. Dari mind map, mengurutkan dari yang paling utama yang ingin segera dikuasai saat ini. Ingat first think first…

Ibu Profesional, IIP

Kelas Kupu – Kupu : Tingkatkan Level Kemampuan

Bismillah

Memasuki minggu ke-2, mentee berdiskusi dengan mentor lebih detail. Berharap mentee bisa meningkatkan level kemampuan dibanding sebelum program mentorship.

Fotografi awalnya hanya sambil lalu juga karena ‘bujukan’ sahabatku juga nantang aku buat mencoba hal baru. Ya fotografi.
Memang awalnya … suka kagum liat foto-foto yang bagus. Dari berbagai jenis foto…mencoba untuk ke foto makanan (food fotografi). Alasan simplenya…karena sering bikin makanan. Sayang sekali kalau berlalu begitu saja. Kalo dihitung ya sudah agak lama. Beberapa tahun yang lalu. Tidak terlalu intensif…by feeling aja motonya.

Setahun ini mencoba untuk memahami food fotografi.
Lagi-lagi karena tidak terlalu intensif..dan by mood…**heu heu heu..maapin daku ya mentorku.
Seringnya ATM. Amati Tiru Modifikasi.
Dengan lihat sebuah foto…trus mencoba menirunya. Dengan beberapa beda angle.
Btw..kadang istilah fotografi juga kadang ingat kadang tidak 😁.

Seringnya teknik food fotografi yang saya gunakan adalah lebih memfokuskan pada makanannya. Paling suka fokus pada makanan trus sekitarnya jadi agak-agak blur. Ya ujungnya juga dengan editing menggunakan apps Snapseed. Diperbolehkan gak ya ? 😄

Tantangan yang sering ditemui adalah pencahayaan. Seringkali pencahayaan saat saya memfoto terlalu banyak. Atau kalau menggunakan pencahayaan alami… memfoto di jam -jam yang suasana terlalu terang.

Beberapa foto makanan yang pernah saya lakukan dilihat dan dibahas oleh mentor. Dan mendapat PR, untuk lebih mengenal alat dalam hal ini kamera pada HP. Juga saya mencoba memfoto beberapa objek dengan beberapa setting yang telah ditentukan. Dengan melakukan hal-hal yang disarankan oleh mentor, sedikit banyak menambah pemahaman saya dalam hal fotografi. Perbedaan-perbedaan di setiap setting, sehingga bisa memanfaatkan setting pada waktu yang tepat.

Kami pun pernah melakukan percakapan secara online. Dengan vidio call. Seru. Biasalah…awal jumpa, kami kikuk. Ya karena ini kali pertama berjumpa dengan beliau. Obrolan cair setelah kami bertukar pikiran tentang fotografi. Bahkan beliau semangat sekali memperlihatkan alas foto buatannya kepadaku. Setelah tahu saya ingin punya alas foto warna hitam, plus memberikan tips dan triks membuatnya.

Dan di akhir obrolan, beliau memberikan link salah satu vidio musik yang bisa saya pelajari tentang pencahayaan. Makin memudahkan saya untuk mempelajari dan paham tentang pencahayaan.

Ibu Profesional, IIP

Kelas Kepompong – Jurnal Minggu Ke – 4

Bismillah…

4 Hari yang tersisa dari minggu ke-4, Alhamdulillah… bisa tetap pada ‘jalur’. Bersama Ibu, menjaga dan merawat Bapak melalui masa pasca stroke. Tidak bisa banyak yang saya ceritakan tentang kondisi Bapak. Yang pasti, merawat dan membersamai orang tua dimasa tua adalah hal yang mulia. Diperlukan kesabaran, keikhlasan juga tenaga. Dikala lelah melanda… selalu ingat, betapa sayangnya orang tua kepada anaknya disaat bayi hingga beranjak dewasa. Dan betapa sabar dan pengertiannya orang tua menghadapi kita disaat kita meminta sesuatu atau membutuhkan orang tua. Itulah yang menjadi penghiburan saya dikala lelah. Lebih banyak menjadi pendengar. Lebih banyak memenuhi semua keinginan beliau-beliau. Alhamdulillah..sampai sekarang keinginan beliau-beliau juga masih bisa kami penuhi sebagai anak-anaknya. Bersyukur punya saudara yang bisa bekerjasama membersamai orang tua. Selama ini orang tua tinggal bersama adik sekeluarga. Sekarang adalah giliran saya untuk membersamai beliau-beliau.

Selain itu, karena pandemi Covid 19 saat ini, ananda juga pulang dari asrama. Sehingga waktu kebersamaan kami sekarang jauh lebih banyak. Kami bisa saling ngobrol, dan beraktivitas bersama di rumah. Semoga pandemi ini segera berlalu dan kami semua bisa hidup lebih normal. Aamiin…

Ibu Profesional, IIP

Kelas Kepompong – Tantangan Hari Ke – 30

Bismillah

Hari ini mendampingi ananda untuk mendokumentasikan kegiatan menyiapkan sarapan pagi yang sehat untuk keluarga.

Ini adalah salah satu tugas yang harus dikerjakan oleh setiap siswa. Memang selama masa belajar di rumah ini tugas dari sekolah cukup beragam. Mulai dari olah raga, membantu orang tua hingga menyiapkan makanan. Dan semuanya didokumentasikan dalam bentuk sebuah vidio.

Nah, kalau untuk saya ..tetap mengabadikannya dalam bentuk foto saja deh.

Udang Krispi dengan sedikit sentuhan efek blur.
Ibu Profesional, IIP

Kelas Kepompong – Tantangan Hari Ke – 29

Bismillah

Sudah sebulan ini ananda belajar dari rumah. Masuk kelas dan absen pukul 07.00 dan kelas berakhir sekitar pukul 12.00 atau 13.00. Setelah itu sambung dengan hafalan serta setoran hafalan kepada ustadzah.

Nah..biasanya kalau ananda mulai jenuh setelah pelajaran kelas online selesai maka akan ke dapur. Buka-buka lemari dan kulkas. Mencari ada apa bahan yang bisa diolah. Dan… kali ini, ananda membuat Cireng. Makanan simple. Tetapi untuk bisa menghasilkan Cireng yang pas menurutnya, ananda membutuhkan beberapa kalu latihan membuatnya. Dan kali ini pas rasanya.

Ternyata waktu memakannya jauh lebih singkat daripada waktu pembuatannya. Hehehe…

Ibu Profesional, IIP

Kelas Kepompong – Tantangan Hari Ke – 28

Bismillah

Udang…. selalu menjadi favorit di rumah kami. Semakin simple pengolahannya…semakin lezat rasanya. Kali ini cukup dengan penambahan bawang putih, ketumbar, kunir, asam masak, gula dan garam… diungkep sebentar… sesaat setelah matang tambahkan mentega…aduk rata dan hidangkan.

Kami suka memasaknya dengan cara simple karena rasa udang memang sudah nikmat dan gurih. Tidak perlu terlalu rumit mengolahnya…

Ibu Profesional, IIP

Kelas Kepompong – Tantangan Hari Ke – 27

Bismillah…

Jeruk peras …. salah satu favorit untuk.menambah stamina tubuh. Biasanya cukup diperas dan tanpa gula. Nah, berhubung kemarin beli jeruk ternyata masam rasanya…akhirnya diberi gula sedikit.

Properti hanya penggunakan alas papan kayu dan beberapa buah jeruk.

Ibu Profesional, IIP, Tak Berkategori

Kelas Kepompong – Tantanga Hari Ke – 26

Bismillah

Di rumah aja, membuat kami makin kreatif membuat cemilan. Kali ini tidak sekedar goreng kentang, kentang dicelup ke kocokan telur…lalu digulirkan pada tepung yang telah dibumbui…baru di goreng. Ada sensasi kriuk saat menggigit…

Dan…dokumentasi dengan memfoto lebih dekat pada objek.

Ibu Profesional, IIP

Kelas Kepompong – Jurnal Minggu ke – 3

Bismillah…

Minggu ke-3 Fase Kepompong, sudah diniatkan untuk ‘berpuasa’ dari rasa malas dan menunda panggilan Bapak. Di minggu ke-3, inginnya makin bisa untuk selalu cepat menghampiri Bapak sesaat setelah beliau memanggil. Bapak membutuhkan bantuan untuk bergerak, meski hanya sekedar memirungkan badannya.

Diperlukan kekuatan fisik juga kesabaran hati untuk merawat orang tua. Selalu mengingat kebaikan dari orang tua, juga didasari bahwa ini adalah salah satu cara berbakti kepada orang tua. Membersamai beliau dimasa tua. Mendengarkan cerita-cerita yang berulang kali diceritakan. Tetaplah dengarkan tanpa menyela atau mengingatkan kalau cerita itu sudah disampaikan berulang kali. Bukankah ketika kita kecil dulu juga sering bercerita tentang suatu hal kepada orang tua…tetapi orang tua senantiasa mendengarkan dengan sabar. Nah sekarang…waktunya kita yang mengerti kondisi beliau-beliau. Sembari mengambil hikmah dari semua cerita beliau.

Minggu ke-3… kadang saya sering dlewer atau sedikit menunda waktu sesaat ketika Bapak memanggil. Apalagi kalau tengah malam. Rasa mata ini yaaa…lengket tak mau membuka. Faktor badan sedang capai salah satunya. Atau juga…disaat itu, saya atau ibu sedang mengerjakan pekerjaann rumah yang nanggung untuk ditinggal karena sedikit lagi sudah beres.

Meski mengulur waktu sedikit, saya mengerti, bagi orang tua dan dalam kondisi pasca stroke adalah waktu yang lama. Karena itulah…saya ingin semakin bisa menyanggupi permintaan Bapak. Apalagi, seminggu ini, Bapak setiap hari minta diposisinya badan di tengah tempat tidur, mungkin khawatir terjatuh. Mengangkat dan menggeser sedikit ke arah tengah…seorang diri… adalah hal yang cukup berat. Lumayan lah menurut saya. Saya dengan senang hati bisa melakukan semua permintaan Bapak.

Mungkin minggu ke-3 ini masih naik turun ritme semangatnya…