Ibu Profesional, IIP

Kelas Kepompong – Jurnal Minggu Ke – 2

Bismillah

Memasuki minggu ke-2, saya ingin ‘puasa’ lambat merespon permintaan Bapak.

Alhamdulilah… saya diberi kesempatan untuk membersamai kedua orang tua. Membantu Ibu yang merawat dan menjaga Bapak yang sudah memasuki tahun ke-9 sakit stroke. Saat ini memang saya sedang banyak waktu luang. Anak saya juga memutuskan memilih tinggal di asrama sekolah. Tidak ada tanggungan di rumah. Sehingga saya memilih untuk bertempat tinggal bersama orang tua. Kembali ke rumah hanya saat ananda perpulangan asrama.

Merawat orang tua di usia lanjut dengan kondisi sakit, membutuhkan berlimpah rasa sabar dan maklum. Apalagi setelah terserang stroke dua kali, ekstra membutuhkan tenaga pula. Seringnya saya selalu merespon panggilan Bapak bila memerlukan sesuatu. Misalnya meminta untuk pindah posisi tidur miring, membetulkan kaki atau tangan beliau yang tidak nyaman, membersihkan telinga, memotong kuku dan lain-lain. Terutama… saya harus siap di tengah malam bila Bapak memerlukan sesuatu. Begadang atau sering bangun tengah malam sudah menjadi kebiasaan, apalagi pasca merawat selama 6 tahun almarhum suami. Disini saya benar-benar berusaha untuk selalu bisa merespon panggilan Bapak. Tujuannya agar Ibu bisa beristirahat dengan nyenyak dinmalam hari…atau saat istirahat siang.

Alhamdulillah….selama 5 hari, saya sanggup merespon panggilan Bapak dengan waktu yang singkat. Memang ada 2 hari…saya sedikit tepar menjelang subuh. Sehingga, kadang Ibu yang merespon

Semoga seminggu ke depan, saya bisa tetap bisa merespon panggilan Bapak dengan baik. Juga bisa menjadi teman dan pendengar yang baik untuk Ibu.

Ibu Profesional, IIP

Puasa Kepompong – Jurnal Minggu Ke – 1

Untuk Tahap Kelas Kepompong, ada tahapan puasa kepompong. Melihat mind map yang sudah dibuat sebelumnya, dan memperhatikan diskusi di Keluarga Camlicious … saya ingin puasa menggunakan setting ‘auto’ di camera.

Inginnya diri ini, optimal menggunakan kamera digital dan kamera smartphone. Untuk minggu ini, berkeinginan untuk mengoptimalkan kamera smartphone. Awal mula memang hasilnya tidak bagus menurut saya. Mencoba membandingkan antara penggunaan iso 100, 200, 400 dan 800.

Semoga minggu depan jauh lebih baik.