Ibu Profesional

Aliran Rasa Kelas Ulat-Ulat

Di kelas Buncek…
Awal tidak tahu menahu bagaimana kelas akan berlangsung. Termasuk cara belajarnya. Ternyata dengan menggunakan cara baru, yang mungkin bagi sebagian orang mengasyikkan. Bagi saya, pengalaman baru dengan cara belajar secara visual. Seringnya materi dalam bentuk video. Seakan bertemu langsung dengan narsum. 

Yang saya suka adalah konsistensi jadwalnya. Sehingga kami sebagai murid, bisa mengatur waktu dengan baik.

Tantangan bagi saya selama mengikuti kelas buncek adalah kadang saya bosan kalau harus menonton videonya…Beberapa penyampaiannya saya gak bisa langsung ngeh mengerti , berbelit-belit. Saya lebih suka membaca terlebih dahulu, supaya saya paham, baru dengan visual untuk membuat saya lebih paham lagi.

Dari perjalanan mind map, saya akan fokus 1 hal saja. Yaitu fotografi. Sudah lama pengen lebih paham dengan fotografi. Selama ini hanya atur komposisi…jepret. Dilihat kembali, kalau sudah menarik menurut saya ya sudah cukup.
Masuk keluarga Camlicious ternyata lebih banyak membahas tentang videografi. Untuk fotografi, ada share materi tentang fotografi untuk pemula serta beberapa link yang memuat foto-foto yang bagus. 
Kemarin juga dapat ‘hadiah’ dari salah satu teman yaitu cara mempercantik feed instagram. Beliau paham, saya juga ada olshop. Sehingga foto saya akan lebih menarik bila ditampilkan di instagram.

Saat ini, pedoman belajar baru menggunakan buku tentang fotografi yang saya punya (tentang food fotografi), ada juga media you tube dengan channel seputar fotografi untuk pemula.

Kemungkinan untuk tahap selanjutnya saya akan belajar fotografi dengan setting manual. Karena selama ini agar lebih cepat menghasilkan foto, saya seringnya pakai setting yang sudah terpasang di camera. Mengingat pesan dari kepala keluarga camlisious, untuk selalu belajar dengan setting manual, biar gak manja 😆

Ibu Profesional

Kelas Ulat-Ulat : Jurnal Minggu ke – 8

Minggu terakhir di Kelas Ulat-Ulat adalah Meet My Buddy.

Butuh penguatan untuk memasuki tahap selanjutnya. Setelah mencari, akhirnya saya bertemu dengan Bunda Syifa. Beliau dari IIP Surabaya. Setelah berinteraksi dengan media sosial percakapan, ternyata kami berdua memiliki beberapa kesamaan dalam mengikuti Kelas Bunda Cekatan. Semacam ‘nano-nano’…ibaratnya ada asin, manis dan asem. Kelas Bunda Cekatan terdapat pemantapan materi-materi yang pernah didapat juga tehnik dan materi baru yang belum diketahui sebelumnya. Kami mengira karena gaya belajar yang di Bunda Cekatan berbeda dengan gaya belajar saat kami mengikuti Kelas Matrikulasi dan Kelas Bunda Sayang. Apalagi beliau adalah bunda dari 3 putri nan sholihah, yang putri ke-3 masih berusia belum setahun, tentunya memerlukan perhatian lebih dari sang bunda. Eits…tidak itu saja….beliau adalah salah satu pengajar di PTN Surabaya. Kebayang kesibukan beliau.

Saat ini beliau memasuki 2 keluarga yaitu Keluarga Manajemen Waktu dan Keluarga Manajemen Emosi. Materi yang menarik di Keluarga Manajemen Waktu paling banyak materi baru dan yabg dibutuhkan. Sesuai dengan mind map, baru 2 makanan utama yang dinikmati. Oiya…agar fokus beliau tidak memilih makanan cemilan. Dengan kesibukan beliau di rumah dan publik, berdampak hanya bisa mempraktekkan ilmu sedikit demi sedikit. Semangat Bunda…

Tantangan ketika mengikuti Bunda Cekatan salah satunya adalah rasa bosan. Selain rasa capek yang mendera, mengingat kesibukan beliau yang padat tiap harinya. Tetapi, hal tersebut bisa teralihkan oleh rasa penasara dengan Kelas Bunda Cekatan.

Besar harapan Bunda Syifa adalah menjadi pribadi yang lebih baik. Tentunya karena di komunitas ini akan mendapatkan lingkungan yang mendukung perubahan diri, tentunya ke arah yang lebih baik. Bismillah…semoga bisa menyelesaikan semua tahapannya ya Bunda Syifa….



Untuk tahapan berikutnya… bekal kusiapkan untukmu My Buddy Bunda Syifa….Semoga bisa melalui tahap selanjutnya…

Ibu Profesional, IIP

Kelas Ulat-Ulat : Jurnal Minggu ke – 7

Alhamdulillah ….. masuk minggu ke – 7. Setelah beberapa minggu ini penuh energi mencari keluarga baru..bertukar pikiran… bertemu dna berkenalan dengan teman baru..saling memberikan hadiah. Wow… seruuuuu. Sekarang saatnya refleksi diri…

Saat memasuki kelas ulat-ulat, diri ini memantapkan diri untuk fokus pada bidang fotografi. Seiring dengan berkembangnya zaman, video juga diminati konsumen saat posting di media sosial. Karena saya ada aktivitas berdagang lewat online, perlu bagiku untuk belajar juga.

Alhamdulillah…makanan utama terpenuhi, yaitu bidang fotografi. Sebagai penunjang, saya tetap membuka-buka buku pegangan saya tentang fotografi untuk belajar lebih detail. Kebetulan buku yang saya punya tentang food photography, tetapi aturan dalam memfoto dibahas detail di buku tersebut.

Sayapun juga mendapat hadiah lho dari Bunda Renny Andriyani. Beliau memberikan video Tutorial membuat feed di IG untuk foto dan video. Ini link-nya https://youtu.be/7ItxpNrsb4I

Selama mengembara dalam Hutan Pengetahuan, saya mendapatkan beberapa cemilan yang ‘gurih’.

Ada dari Bunda Syifa, tentang Bagaimana memuji yabg efektif ?

Juga tentang keuangan rumah tangga juga…

Dan satu lagi camilan dari Bunda Alvin.

Camilan dari Bunda Alvin adalah hal baru yang saya jumpai.

Dan…setelah membaca semuanya…mengingat pengalaman beberapa minggu lalu… saya berkesimpulan sebagai berikut :

Insyaa Allah selanjutnya bisa makin terfokus dengan hal yang ingin dipelajari dengan bersungguh-sungguh…

Ibu Profesional, IIP

Kelas Ulat-Ulat – Jurnal Minggu ke – 6

Wow…saatnya berbagi nie….

Setelah minggu kemarin saya berkenalan dengan beberapa teman dari luar daerah dan menanyakan dari keluarga mana dan favorite belajar apa, sekarang tiba saatnya saya akan beri hadiah untuk mereka. Semoga berkenan ya..

Pertama …. saya akan bagikan salah satu metode menghafal Al Quran. Teruntuk Bunda Renny Andriani dari IP Surabaya, beliau masuk dalam Keluarga Pecinta Al Quran. Metode Tikrar namanya. Diperkenalkan oleh Dr. Abdul Muhsin Al Qasim (Iman dan Khatib Masjid Nabawi). Keistimewaan metode ini adalah kuatnya hafalan yang diperoleh. Caranya adalah mengulang bacaa Al Quran berulang-ulang hingga lekat dalam ingatan. Awalnya dengan membaca sesering mungkin. Kebetulan saya dan anak saya pernah mengikuti acara perkenalan metode ini.

Cara singkatnya seperti ini :

Misalnya akan menghafal QS An Nisa.

Caranya adalah :

  1. Bacalah ayat ke-1 sebanyak 20 kali
  2. Bacalah ayat ke-2 sebanyak 20 kali
  3. Bacalah ayat ke-3 sebanyak 20 kali
  4. Bacalah ayat ke-4 sebanyak 20 kali
  5. Bacalah ayat ke-1 hingga ke-4 sebanyak 20 kali
  6. Bacalah ayat ke-5 sebanyak 20 kali
  7. Bacalah ayat ke-6 sebanyak 20 kali
  8. Bacalah ayat ke-7 sebanyak 20 kali
  9. Bacalah ayat ke-8 sebanyak 20 kali
  10. Bacalah ayat ke-5 hingga ke-8 sebanyak 20 kali
  11. Bacalah ayat ke-1 hingga ke-8 sebanyak 20 kali….. dan seterusnya..

Sehari menghafal maksimal 1/8 juz, agar tidak berat untuk mengulang dan menjaganya. Bila 1 juz ada 10 lembar (20 halaman), maka 1/8 juz adalah 1,25 lembar atau 2,5 halaman.

Cara menambah hafalan Al Quran pada hari berikutnya adalah anda mengawali dengan mengulang ayat ke-1 hingga terakhir sebanyak 20 kali. Gunanya untuk.menambah kokohnya hafalan dalam ingatan, setelah itu mulailah kembali menghafal seperti cara diatas.

Selanjutnya…. saya akan memberikan kado sayang untuk Bunda Vifta dari IP Asia. Beliau tergabung dalam Keluarga Financial.

Untuk financial, saya ambil dari tulisan Prita Ghozie ada Disini

Bijak dengan Promo Dompet Elektronik :

  1. Membagi dan mengatur gaji bulanan. 

Seminggu sebelum tanggal gajian, isi tabel rencana pengeluaran bulan mendatang. Secara sederhana gaji untuk 3 hal, yaitu : 

  • Hidup rutin (living) 50%
  • Tabungan dan Investasi (saving) 30%
  • Bersenang-senang (playing) 20%
  1. Alokasi Rupiah diawal.

Disiplin untuk hanya mengisi saldo dompet elektronik di awal bulan saja. Tahan diri untuk tidak tergoda dengan promo cicilan.

  1. Boleh pakai promo tapi jangan mai disetir. 

Perhatikan promo, diskon langsung, cash back uang, cash back dalam bentuk point dan tukar poin. Paling menyenangkan adalah diskon atau cashback langsung, artinya kita memang berhemat.

  1. Gunakan kelebihan dana untuk ditabung.

Promo digunakan untuk berhemat, bukan menjadi belanja tanpa kendali. Usahakan setiap kita dapat lebih dana dari promo segera dananya dibelikan produk investasi.

Dan… hadiah saya terakhir untuk Bunda Anik Dwi Hariyani dari IP Gresik. Beliau bergabung di Keluarga Seni Olah Raga Kesehatan dan Herbal. Tetapi keluarga favorit beliau adalah Keluarga Camlicious – Fotografi dan vidiografi. Karena saat ini beliau ingin belajar membuat vidio dan foto yang bagus.

Kali ini saya ingin berbagi tentang tip dan trik penataan untuk foto makanan. Kenapa foto makanan ? Karena paling banyak difoto kayaknya. Apalagi kalau hasil masakan sendiri, pastinya ada keinginan untuk mendokumentasi hasil karya kita. Salah satu tip dan trik penataan untuk difoto adalah Keep it Simple. Pada penataan makanan perlu dijaga kesedehanaannya, sehingga orang akan lebih tertarik pada makanannya. Seperti foto mie berikut. Ini saya foto saat menikmati mie pangsit langganan. Tertata rapi, sentuhan garnish daun bawang yang tidak berlebihan kontras dengan warna mie. Dan saya mengambil gambarnya tidak seluruh piring…cukup dipojokan saja. Aduh..saya kok jadi ngeces ya…

Nah…semoga berkenan ya Bunda-Bunda…..

Ibu Profesional

Kelas Ulat-Ulat : Jurnal Minggu ke – 5

Alhamdulillah..telah masuk minggu ke – 5. Sekarang, kami diminta untuk berkenalan denga beberapa teman sesama di Bunda Cekatan. Wow seru sekali.

Oiya…sebelumnya kami terbagi atas beberapa keluarga sesuai dengan ilmu yang ingin kami perdalam atau kegiatan kami senangi. Dan ingin mencari tahu lebih detail.

Kali ini…saya berkenalan dengan Bunda Anik Dwi Hariyani. Beliau dari IP Gresik. Di Kelas Bunda Cekatan, ada dalam Keluarga Seni Olahraga Kesehatan dan Herbal. Sesuai dengan minp map yang telah dibuat sebelumnya. Setelah mampir ke Keluarga Camlisious yang konsen dengan fotografi dan vidiografi, beliau senang karena ingin belajar membuat vidio dan foto.

Ada juga Bunda Renny Andriani dari IP Surabaya. Beliau dari Keluarga Pecinta Al Quran. Dalam Keluarga Pecinta Al Quran yang dibahas adalah semua hal yang berkaitan dengan membaca dan menghafal Al Quran. Dimulai dengan Tahsin yaitu belajar membaca Al Quran dengan benar, tahapan-tahapan belajar Al Quran, cara mengenalkan Huruf Hihaiyyah pada anak dan bagaimana menumbuhkan bahagia saat berinteraksi dengan Al Quran.

Perkenalan saya makin jauh…pindah pulau. Ada Bunda Naqiyyah Syam dari IP Lampung. Beliau bunda dari 3 anak yang berdomisili di Bandar Lampung. Seorang blogger lho. Wow..keren nie. Kegiatan Bunda Cekatan, beliau masuk dalam Keluarga Sastra, termasuk keluarga favorit juga. Menjadi favorit karena dalam keluarga tersebut sangat cepat respon, semangat belajar tinggi, dan ada juga kegiatan setor tulisan. Beliau sering berbagi tentang pengalaman menulis buku, cerita anak, cerita pendek, artikel sampai cara menerbitkan buku. Lengkap sekali ya…

Kembali perkenalan agak jauh lagi. Bersama Bunda Vifta dari IP Asia. Keluarga favorit adalah Keluarga Finansial. Sesuai dengan mind map beliau. Jadi ibu juga harus bisa sebagai manajer keluarga khususnya keuangan. Wow… Materi yang dibahas dalam Keluarga Finansial setiap harinya mempunyai tema yang berbeda. Mulai dari pencatatan keuangan, investasi sukuk dan saham.

Berikutnya adalah Bunda Syifa Syarifah A, dari IP Surabaya Madura. Beliau adalah seorang dosen dan bunda dari 3 putri. Salut dengan beliau, disela kesibukannya beliau juga mengikuti Kelas Bunda Cekatan. Bunda Syifa, kelas favorit adalah Manajemen Emosi. Alasan beliau adalah karena sedang belajar yentang Manajemen Emosi, pernah mengikuti beberapa kelas dan sesi yang berkaitan dengan Manajemen Emosi. Tetapi ada kendala terutama komitmen untuk menjalankan pengetahuan yang sudah didapat sebelumnya. Harapan beliau saat mengikuti Keluarga Inside Out adalah termotivasi untuk konsisten menerapkan ilmu-ilmu yang sudah didapat dan men-challenge diri untuk bisa konsisten dalam perubahan diri. Semangat ya Bunda Syifa…

Nah…ada pula Bunda Alvin dari IP Surabaya. Kelas favoritnya adalah Camlisious Keluarga Fotografi dan Vidiografi serta Keluarga Manajemen Emosi.

Wow…senangnya bisa berkenalan dengan orang baru. Berbagi pengalaman…berbagi ilmu. Sehingga terjalin persaudaraan yang baik dan memberi manfaat untuk sesama…

Ibu Profesional, Tak Berkategori

Kelas Ulat-Ulat : Jurnal Minggu ke-4

Alhamdulillah..sudah menemukan keluarga. Saatnya Family Gathering.

Senang sekali bisa berguru dengan teman-teman yang pengalaman dan ilmu fotografinya diatas saya. Selama ini bagi saya…untuk urusan pepotoan..saya hanya tidak ingin ketinggalan momen. Itu saja. Hanya berbekal ‘auto’…atur posisi camera…jepret. Sesimple itu memoto ala saya.

Alhamdulillah…2 minggu ini saya dapat kegiatan yang lebih menantang. Memfoto sebuah produk. Yang ada di pikiran..segera produk terfoto..edit..upload..jualan. Lagi-lagi sesimple itu ala saya. Ya …. saya tidak ingin melewatkan momen. Terlebih lagi hampir sebulan ini saya mengikuti kelas optimasi salah satu media sosial. Alhamdulillah…beberapa produk..closing. Dan sudah diterima oleh konsumen. Bahagia ? Pastilah. Karena konsumen mulai mengenal produk yang saya tawarkan. Bahkan membelinya. Insyaa Allah…repeat order ya. Alhamdulillah…

Minggu ini… kami dalam keluarga fotografi dan vidiografi diskusi dalam wag. Btw..yang bener vidiografi atau videografi ya teman-teman ? Info saya dong..yang benar mana. Makasih…

Oiya..keluarga kami punya nama dong. Camlisious. Aih..syedap. Rada mblibet ya nyebutnya..tapi percayalah… uwu kalo istilah anak zaman now.

Diskusi kami masih seputar materi yang akan dibawakan dalam acara Go Live di FB Institut Ibu Profesional. Insyaa Allah tanggal 11 Februari 2020. Bismillah..Allah beri kelancaran…dna banyak yang nonton. Aamiin..

Dari diskusi Keluarga Camlicious… saya mengenal satu lagi applikasi untuk edit foto, yaitu Light Room. Ada yang udah pakai juga. Boleh info aku ya. Oke..selama ini untuk keperluan edit foto, saya mengandalkan Snapseed dan Phonto saja. Phonto kalau saya butuh menambahkan tulisan.

Untuk tips fotografi kali ini datang dari Kepala Keluarga Mbak Rahmah, yaitu membiasakan memfoto secara manual, memakai mode auto membuat manja. Hehehehe..iya juga sie. Aduh…pake mode auto tuh saya banget. Oke…kudu bisa secara manual.

Ibu Profesional, IIP

Kelas Ulat-Ulat : Ini Keluargaku

Tahap berikutnya dari Kelas Ulat-Ulat adalah menemukan keluarga. Keluarga disini adalah teman-teman yang mempunyai kesamaan dalam mencari ilmu.

Nah kali ini, ingin belajar tentang fotografi nih. Berawal dari suka lihat gambar atau foto yang bagus. Penasaran bagaimana cara memfotonya. Apalagi foto makanan, bisa ya memfoto sampai kita yang melihat serasa bener-bener ngiler dan membayangkan enaknya makanan itu. Tentunya zaman now….fotografi seringnya berpasangan dengan videografi. Memang gambar bergerak lebih menarik untuk dilihat. Lebih nyata.

Setelah melanglang buana…*ciele…

Akhirnya bertemu juga dengan keluargaku…

Keluarga Fotografi & Videografi

Rahmah sebagai Kepala Keluarga dari Surabaya, Sri Handayani (Mak Handa) dari Solo, Rofa Yuanita dari Depok, Rini Purwanti dan Ricca Nourma Yusnitha dari Sulawesi, Primastuti Dewi dari Jakarta, Rani R. Irianti dari Sukabumi, Rini Rahayuningsih dan Fini Alfi Farhani dari Karawang, Masriani Zalukhu dari Sumut, Nurnaningsih dari Solo.

Dari berkumpul ini…beberapa hal yang saya dapatkan untuk menambah wawasan tentang fotografi.

Dari Rani R Irianti, Sukabumi.

Tentang SMART. Yaitu Sumber cahaya, Mengenal pajanan atau exposure, Amati komposisi, Recheck hasil dan Touch up foto.

Ada pula tips dan triks yang menarik :

  • Temukan sumber cahaya yang baik dan bagus.
  • Dekati objek dan jangan memakai zoom pada kamera ponsel.
  • Buat komposisi yang menarik.
  • Jangan takut mencoba berbagai angle.
  • Latihan.
  • Jepret bila menemukan “The Moment”

Untuk videografi, nasehat menarik dari Rahmah, Surabaya terutama untuk video yang akan diupload di media You Tube, antara lain :

  • Video untuk You Tube minimal berdurasi 5 menit.
  • Harus mempunyai konsep.
  • Tiap video diambil tiap 10 detik, nantinya akan digabung dengan video lainnya.
  • Usahakan tidak tremor, bisa dibantu oleh tripod.
  • Konsisten dalam pengambilan gambar. Apabila model landscape seterusnya landscape untuk 1 konsep video.
  • Soundtrack yang senada.
  • Cover depan.
  • Info video atau ucapan terima kasih diakhir.

Tambahan info diberikan oleh Ricca, tentang vlog. Nah ini khan sedang banyak orang yang membuat vlog. Vlog adalah video tentang seseorang yang menceritakan sesuatu. Vlog lebih terfokus pada objek pembawa cerita dab bercerita tentang apa yang disuka.

Mantra yang menarik dari vlog adalah fun to made, fun to shoot, dan fun to share.

Tips dan triks menarik pembuatan vlog :

  • Jual di cerita.
  • Awal cerita dimulai dengan opening yang menarik untuk mengikat emosi penonton. Bisa diisi dengan memberikan video persiapan hendak beraktivitas atau akan bepergian.
  • Bagian tengah vlog diisi dengan keseruan dan infoematif.
  • Beri gambar detail dan menarik untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan.
  • Ending, berikan kesan, pesan atau tips, bisa juga kesimpulan cerita.
  • Vlog harus menghibur dan informatif agar penonton enjoy.
  • Video cinematic boleh ditambahkan agar lebih epic.

Itulah beberapa hasil diskusi Keluarga Fotografi dan Videografi. Semoga bermanfaat.


Ibu Profesional

Kelas Ulat-Ulat : Jurnal 1

Setiap melihat web tentang makanan…atau akun media sosial…selalu takjub dan ada rasa penasaran dengan foto sebuah barang atau hidangan. Gambar foto seolah bercerita “enak loh makanan ini….cobain deh…pesan sekarang”. Belum lagi tatanan properti yang apik menunjang makanan menjadi lebih menarik untuk dilihat dan berlama-lama baca caption sebuah posting.

Apalagi, saat ini aku senang dengan kegiatan memasak. Rasanya sayang kalau hanya dilewatkan begitu saja. Butuh dokumentasi…ya sebuah kepuasan bagi diri sendiri bahwa sudah pernah memasak makanan yang enak. Dan lebih bahagia lagi bila bisa membantu teman-teman yang sudah heboh dengan kerempongan kegiatan rumah tetapi tetap bisa menghidangkan makanan yang lezat untuk keluarga..nah solusinya bisa pesan khan…pesan ama aku maksudnya. Atau bisa memberikan solusi juga kebutuhan akan suatu barang, misalnya khimar atau kerudung. Aku juga sedia kok..hehehehe.

Awal mulanya…sempat bertanya tips dan trik pada sahabat yang hobby fotografi terutama fotografi makanan yang keren dengan sebutan food fotography. Coba sekali dua kali jepret dengan modal kamera HP, kirim fotonya ke sahabat untuk diberikan komentar dan saran. Dari situlah, menemukan asyiknya ngoprek kamera digital. Sayang saja kalo kamera digital geletakan begitu saja.

Karena itulah…ingin sekali belajar food fotography disamping juga pengen belajar memfoto sebuah produk.

Aku berfikir langkah ini tepat, apalagi anakku mengambil Ekstra Kurikuler Fotografi. Ada teman untuk berdiskusi. Dan membuat aktivitas bersama kami menjadi lebih bermakna dan mengasyikkan.

Aku menemukan buku yang cukup menarik dan mudah dipahami bagiku.

Nah, ternyata gaya belajarku juga butuh penjelasan secara praktek. Kutemukan lewat media You Tube. Ada channelnya Darwis Triadi dan Iwan Andryanto. Cukup mudah dipahami.

Apakah teman-teman ada yang sedang belajar fotografi terutama makanan atau barang ?